Minggu, 30 Juni 2013

Makanan saat Diare Melanda


Apa yang dimaksud dengan diare?
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari.

Apa penyebab diare?
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar yaitu :
1. Infeksi (disebabkan oleh bakteri, virus atau infestasi parasit),
2. Malabsorpsi,
3. Alergi,
4. Keracunan,      
5. Imunodefisiensi,
6. dan sebab-sebab lainnya.
Penyebab yang sering ditemukan adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan.

BERI ANAK MAKANAN UNTUK MENCEGAH KURANG GIZI
Untuk anak lebih dari 6 bulan :
     Beri makan sesuai umur anak dengan menu yang sama pada waktu anak sehat
·     Tambahkan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan
     Beri makanan kaya Kalium seperti sari buah segar , pisang, air kelapa hijau.
     Beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil (setiap 3-4 jam)
     Setelah diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan tambahan selama 2 minggu
Untuk anak kurang dari 6 bulan :
Berikan ASI saja!!!

Apakah ASI menyebabkan diare?
Tidak. ASI bukan penyebab diare. ASI justru dapat mencegah diare. Bayi dibawah 6 blnsebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah diare dan meningkatkan sistim imunitas tubuh bayi.

Apakah anak tetap diberikan ASI bila diare?
Ya, jika anak masih mendapatkan ASI, maka teruskan pemberian ASI sebanyak dia mau. Jika  anak mau lebih banyak dari biasanya itu akan lebih baik. Biarkan dia makan sebanyak dan selama dia mau.

Apakah anak diare diberi makan seperti biasa?
Ya, anak harus diberi makan seperti biasa dengan frekuensi lebih sering. Lakukan ini sampai dua minggu setelah anak berhenti diare. Jangan batasi makanan anak jika ia mau lebih banyak, karena lebih banyak makanan akan membantu mempercepat penyembuhan, pemulihan dan mencegah malnutrisi.

Apakah ibu tetap bisa memberikan susu formula pada saat anak terkena diare?
Untuk anak yang berusia kurang dari 2 tahun, KURANGI SUSU FORMULA, GANTI DENGAN ASI.
Untuk anak yang berusia lebih dari 2 tahun, teruskan pemberian susu formula.
PASTIKAN anak mendapat oralit dan air matang.

Bagaimana cara mencegah dehidrasi sebelum anak dibawa ke sarana kesehatan?
Berikan oralit, bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga misalnya air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh, air matang dll.

Bagaimana cara melakukan pencegahan diare yang benar dan efektif?
1.  Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun
2.  Memberikan makanan pendamping ASI sesuai  umur
3.   Memberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang cukup
4.  Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
5.  Buang air besar di jamban
6.  Membuang tinja bayi dengan benar
7.  Memberikan imunisasi campak

Bawa anak ke petugas kesehatan bila :

• Berak cair lebih sering
• Muntah berulang
• Sangat haus
• Makan dan minum sangat sedikit
• Timbul demam
• Berak berdarah
• Tidak membaik dalam 3 hari

Minggu, 16 Juni 2013

ASI - Terbaik bagi Bayi

ASI (Air Susu Ibu) mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Keuntungan Menyusui

1. ASI mengandung zat gizi yang lengkap dan seimbang
2. ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi
3. ASI melindungi bayi dari penyakit
4. Menyusui membantu membentuk jalinan kasih sayang ibu dan bayi
5. Menyusui membantu menunda kehamilan
6. Menyusui mempercepat pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan
7. Menyusui menghemat biaya rumah tangga
8. Menyusui praktis karena dapat diberikan kapan saja

Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Bayi yang baru dilahirkan, tidak perlu dimandikan. Segera dilekatkan di dada ibu untuk menyusu secara mandiri.

Keuntungan IMD

1. Mencegah bayi kedinginan
2. Menstabilkan irama nafas, detak jantung bayi
3. Mempercepat keluarnya kolostrum
4. Memberikan kekebalan terhadap penyakit
5. Mengurangi resiko pendarahan ibu melahirkan

KOLOSTRUM

ASI yang keluar selama beberapa hari pertama setelah melahirkan, yang berwarna kekuningan dan kental.
Mengandung zat kekebalan, vitamin A, faktor-faktor pertumbuhan, dll. Kolostrum berguna melindungi bayi terhadap infeksi dan alergi, mencegah bayi kuning, mencegah sakit mata.

KOLOSTRUM JANGAN DIBUANG!!


Cara Menyusui yang Benar

1. Posisi ibu yang nyaman, duduk atau berbaring
2. Posisi menyusui :
· Seluruh badan bayi tersangga dengan baik
· Badan bayi menghadap dan dekat ke dada ibunya
3. Perlekatan menyusu :
· Dagu bayi menempel pada payudara ibu
· Mulut bayi terbuka lebar
· Bibir bawah bayi membuka keluar
4. Bayi menghisap secara efektif :
· Bayi menghisap dalam, teratur diselingi istirahat
· Hanya terdengar suara menelan



ASI EKSKLUSIF
Pemberian ASI saja pada bayi tanpa tambahan makanan dan minuman lain. Contoh : susu formula/kaleng, pisang, madu, teh.

Petunjuk Pemberian ASI EKSKLUSIF
· Jangan memberikan makanandan minuman apa pun kepada bayi
· Menyusui sesuai kebutuhan bayi, minimal * kali dalam 24 jam
· Jika bayi telah tidur selama 2-3 jam, bangunkan bayi untuk disusui
· Jika ibu bekerja atau tidak berada di rumah, ibu memerah ASI dan minta orang lain untuk memberikan SI perah dengan sendok atau cangkir



AYO MENYUSUI
Supaya Anak Sehat 
dan Cerdas




DIET STROKE


Apakah itu penyakit Stroke?
Stroke atau penyakit peredaran darah otak adalah kerusakan pada bagian otak yang terjadi bila pembuluh darah yang membawa oksigen dan zat-zat gizi ke bagian otak tersumbat atau pecah.
Akibatnya, dapat terjadi beberapa perubahan yang berhubungan dengan kemampuan makan pasien yang pada akhirnya berakibat penurunan status gizi. Untuk mengatasi keadaan tersebut diperlukan diet khusus.



Faktor Resiko Stroke
Þ Usia di atas 55 tahun
Þ Riwayat keluarga dengan stroke
Þ Tekanan darah tinggi/hipertensi
Þ Merokok
Þ Diabetes
Þ Kolesterol tinggi
Þ Obesitas/kelebihan berat badan
Þ Penyakit jantung dan pembuluh darah
Þ Kurang aktivitas fisik


Tujuan Diet Stroke
1. Memberikan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan memperhatikan keadaan pasien dan komplikasi penyakit
2. Memperbaiki keadaan stroke seperti disfagia (kesulitan menelan), pneumonia, dan kelainan ginjal
3. Memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit


Jenis Diet
Berdasarkan tahapannya Diet Stroke dibagi menjadi 2 fase :
Þ Fase Akut
  Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran menurun.
  Bentuk makanan : makanan parenteral (melalui pembuluh darah) dan dilanjutkan dengan makanan enteral (melalui NGT/naso gastric tube).
Þ Fase Pemulihan
   Fase pemulihan adalah fase di mana pasien sudah sadar dan tidak mengalami gangguan fungsi menelan.
  Makanan diberikan secara bertahap dalam bentuk cair, saring, lunak, hingga makanan biasa.

Tips bila ada kesulitan menelan
1. Ubah konsistensi makanan dengan cara menggiling, mencincang, atau melumatkannya (misalnya diblender)
2. Berikan makanan cairan kental yang masih mengandung energi dan zat gizi. Contoh: sereal, yogurt, pudding telur-susu, kaldu ayam+tepung maizena, cincau, alpukat, dll
3. Jangan memberikan makanan yang terlalu dingin/panas

 
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan











Tidak Dianjurkan

Produk olahan yang dibuat dengan garam dapur, soda/baking powderseperti makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, dan kue kering, kue-kue yang terlalu manis dan gurih
















 
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Beras, kentang, ubi, singkong, terigu, hunkwee, tapioka, sagu, gula, madu, serta produk olahan yang dibuat tanpa garam dapur, soda, baking powder.
Produk olahan yang dibuat dengan garam dapur, soda/baking powderseperti makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, dan kue kering, kue-kue yang terlalu manis dan gurih
Daging sapi dan ayam tak berlemak, ikan, telur ayam, susu skim, dan susu penuh dalam jumlah terbatas
Daging sapi dan ayam berlemak, jerohan, otak, hati, ikan banyak duri, susu penuh, keju, es krim, dan produk olahan protein hewani, yang diawet seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, kornet
Semua kacang-kacangan dan produk olahan yang dibuat dengan garam dapur, dalam jumlah terbatas
Semua produk olahan kacang-kacangan yang idawet dengan garam natrium atau digoreng
Sayuran berserat sedang dimasak, seperti bayam, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, taoge, dan wortel
Sayuran yang menimbulkan gas, seperti sawi, kol, kembang kool, dan lobak; sayuran berserat tinggi, seperti daun singkong, daun katuk, daun melinjo, dan pare; sayuran mentah
Buah segar, dibuat jus, atau di setup, seperti pisang, pepaya, jeruk mangga, nanas, dan jambu biji (tanpa bahan pengawet
Buah yang menimbulkan gas, seperti nangka dan durian; buah yang diawet dengan natrium, seperti buah kaleng dan asinan
Minyak jagung dan minyak kedelai; margarin, dan mentega tanpa garam; santan encer
Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; margarin dan mentega biasa, santan kental, krim, dan produk gorengan
Teh, kopi, cokelat dalam jumlah terbatas dan encer, susu skim dan sirup
Teh, kopi, coklat dalam jumlah terbatas dan kental, minuman bersoda dan alkohol
Bumbu yang tidak tajam, seperti garam (terbatas), gula, bawang merah, bawang putih, jahe, laos, asem, kayu manis, pala
Bumbu yang tajam, seperti cabe, merica dan cuka, yang mengandung bahan pengawet garam natrium seperti kecap, maggi, terasi, petis, vetsin, soda, baking powder


Contoh Menu Sehari
 
Waktu
Menu
07.00
Nasi, Telur rebus bumbu kuning, Cah labu siam
10.00
Salad buah
12.00
Nasi, Pepes ikan, Tumis tempe, Sayur asem, Pepaya
16.00
Roti bakar isi pisang
18.00
Nasi, Ayam bumbu bali, Gadon tahu, Cah kacang panjang, Jeruk

 
LEBIH BAIK MENCEGAH
DARIPADA MENGOBATI


 
AYO CEGAH STROKE!!
Makan makanan sehat
Kontrol berat badan
Olahraga/aktifitas  yang rutin
Tidak merokok
Tidak minum minuman keras
Rutin cek kesehatan



SEHAT ADA DI TANGAN KITA