Senin, 17 Februari 2014

OBSESSIVE CORBUZIER’S DIET, AMANKAH?




oleh : Endah Retno Palupi, S.Gz


Obsessive Corbuzier’s Diet, atau disingkat OCD, adalah konsep diet penurunan berat badan dan pembentukan otot yang diperkenalkan oleh Deddy Corbuzier berdasarkan pengalamannya menerapkan diet ala biarawan kuno dari Cina. Diet ini seketika menimbulkan pro-kontra sejak kemunculannya. Lalu, bagaimana sebenarnya tinjauan gizi untuk OCD?
Sebelumya, akan ada beberapa poin prinsip dalam OCD yang akan dibahas terlebih dahulu, yaitu: puasa, jendela makan, dan pantangan sarapan.

Puasa
Inti OCD adalah puasa. Bedanya dengan puasa umat Islam adalah bahwa puasanya OCD masih boleh minum. Syaratnya minuman yang diperbolehkan adalah minuman yang tidak berkalori (atau bergula). Dalam OCD lamanya puasa juga ditentukan bertahap dari 16 jam, 18 jam, dan 20 jam. Puasa ini dimaksudkan untuk memicu tubuh mengeluarkan hormon-hormon pemecah lemak seperti glukagon, hormon pertumbuhan, dan katekolamin yang meningkat dalam kondisi puasa sehingga lemak dapat dibakar. Semakin lama orang berada dalam posisi tanpa makanan (keadaan rendah insulin/menurunkan gula darah), semakin meningkat proses ini.

Jendela Makan
Ada istilah jendela makan, yaitu rentang waktu yang diperbolehkan mengkonsumsi makanan apa pun tanpa batasan (asal tidak rakus). Jendela makan ini ada yang 8 jam, 6 jam, dan 4 jam yang berarti durasi puasanya 16 jam, 18 jam, dan 20 jam. Dianjurkan pula mengkombinasikan dengan puasa 24 jam agar lebih cepat menampakkan hasil.

YA untuk Makan Malam, TIDAK pada Sarapan
OCD juga berarti pantang sarapan, sebagai gantinya dianjurkan untuk makan malam. Alasannya? Karena makan pagi akan membuat lapar seharian, mengantuk seharian, dan menurunkan pembakaran lemak. Mengutip penelitian yang tidak disebutkan sumbernya, Deddy menyimpulkan makan pagi akan menghambat kesempatan pembakaran lemak saat mulai beraktivitas pagi hari setelah puasa tidur. Sedangkan makan malam akan dibakar saat tidur sehingga tidak akan menjadi masalah.

BAGAIMANA GIZI MEMANDANG FENOMENA OCD INI?
Perlu diketahui bahwa penerapan OCD ini ditekankan hanya untuk orang dewasa sehat, artinya orang dalam keadaan sakit atau kondisi tertentu misalnya diabetes, sakit jantung, anak-anak, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengikuti cara diet ini. Ada beberapa hal dalam panduan OCD yang perlu ditinjau dari segi gizi, antara lain :

Konsep Penurunan Berat Badan
Untuk menurunkan berat badan, asupan makan seseorang tidak boleh melebihi kebutuhannya dengan pemilihan bahan makanan yang tepat sesuai gizi seimbang. Yaitu dengan mengurangi porsi sumber karbohidrat dan lemak, sebaliknya proporsi sumber makanan berserat sayur dan buah perlu ditambah. Tentunya upaya penurunan berat badan ini tidak instan, melainkan secara bertahap. Diet gizi seimbang bukan berarti tidak bisa makan enak, bukan berarti harus mengeluarkan biaya lebih. Anda tetap bisa makan enak, murah, plus sehat.

Tentang Puasa
Puasa memiliki banyak manfaat. Puasa membersihkan tubuh dari sisa metabolisme, saat berpuasa tubuh akan menggunakan zat‐zat makanan yang tersimpan. Saat berpuasa terjadi proses adaptasi tubuh terhadap berkurangnya asupan sumber energi dan cairan. Adaptasi terkait dengan keseimbangan energi meliputi terjadinya glikogenolisis, lipolisis dan glukoneogenesis. Sedangkan adaptasi pada keseimbangan cairan terutama dilakukan oleh ginjal dengan mengurangi volume urin yang diproduksi dengan bantuan ADH, aldosteron dan kerja saraf simpatis.
Kadar gula darah cenderung turun saat seseorang berpuasa. Hal ini memberi kesempatan pada kelenjar pankreas untuk istirahat, sehingga produksi insulin juga menurun. Puasa dapat menghilangkan lemak dan kegemukan, secara ilmiah diketahui bahwa lapar tidak disebabkan oleh kekosongan perut. Tetapi juga disebabkan oleh penurunan kadar gula dalam darah.
Pada hari-hari biasa pencernaan bekerja selama 18 jam sehari tanpa henti. Di waktu puasa (Ramadhan), lambung dan sistem pencernaan akan istirahat selama lebih kurang 12 sampai 14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung untuk memproses makanan yang bertumpuk dan berlebihan.
Namun bagaimana bila dilakukan terus-menerus? Maka secara terus-menerus akan menurun nafsu makannya, sehingga dengan kurangnya asupan makanan yang masuk tidak ada bahan bakar untuk energi. Karena tidak ada masukan dari luar, maka untuk tetap dapat menghasilkan energi tubuh akan membongkar simpanan yang dipunya. Maka dari itu berat badan akan turun. Namun perlu diwaspadai karena bila simpanan lemak telah habis digunakan sebagai energi, maka tubuh akan memecah otot (proses glukoneogenesis) untuk digunakan sebagai energi.

Pantangan Sarapan
Sarapan tetap dibutuhkan oleh tubuh untuk menyediakan energi, menunjang konsentrasi dan memori. Dalam konteks penurunan berat badan, suatu penelitian menyebutkan dalam sebuah uji terhadap dua kelompok wanita obesitas, kelompok 1 diberikan diet dengan sarapan 700 kkal, makan siang 500 kkal, dan makan malam 200 kkal. Sementara kelompok 2 diberikan diet dengan sarapan 200 kkal, makan siang 500 kkal, dan makan malam 700 kkal. Total kalori kedua kelompok sama 1400 kkal, yang membedakan adalah kelompok 1 diberikan asupan sarapan lebih banyak sedangkan kelompok 2 asupan kalori diberikan paling besar saat makan malam. Hasilnya kelompok 1 mengalami rata-rata penurunan BB sebesar 17,8 pounds dan rata-rata berkurangnya lingkar pinggang sebesar  3 inchi, dibandingkan kelompok 2 yang rata-rata penurunan BB sebesar 7,3 pounds dan 1,4 inchi pada lingkar pinggang. Ini karena dengan kalori yang lebih besar saat sarapan, akan mengurangi akivitas hormon ghrelin (hormon yang merangsang lapar dan meningkatkan nafsu makan) sehingga kelompok tersebut tidak banyak ‘nyemil’ di sela makan, sebaliknya pada kelompok dengan porsi sarapan lebih sedikit hormon ghrelin meningkat sehingga lebih sering ‘nyemil’. Di penelitian lain tahun 2011 membuktikan meninggalkan sarapan berhubungan dengan kejadian overweight dan obesitas.

KESIMPULAN
1.       OCD ini ditekankan hanya untuk orang dewasa sehat.
2.       Konsep puasa OCD baik karena mengambil manfaat-manfaat baik dari puasa.
3.       Lambung dan saluran pencernaan memiliki batasan kapasitasnya, sehingga batasan waktu makan (seperti penerapan jendela makan) untuk memenuhi kebutuhan zat gizi sehari akan membebani kapasitas lambung dan saluran pencernaan.
4.       Puasa OCD berlangsung cukup lama antara 16-20 jam, bahkan 24 jam. Hingga saat ini belum ditemukan penelitian tentang efek puasa melebihi 14 jam (sebagaimana saat puasa Ramadhan di Indonesia) secara terus-menerus. Maka bagi yang ingin menerapkan OCD, dianjurkan mengkombinasikan OCD jendela makan 8 jam (waktu puasa 16 jam) dengan konsep puasa dalam Islam. Berarti Anda akan makan dari pukul 18.00 – 02.00 (sama dengan waktu berbuka hingga sahur, atau sebaliknya).
Ingat bahwa belum ada penelitian yang menguji efek jangka panjang OCD, maka Anda tetap harus berkonsultasi kepada ahli gizi atau dokter untuk memantau perkembangan Anda.