Rabu, 12 Juni 2013

HIPERLIPIDEMIA


1.1.  HIPERLIPIDEMIA
Lipid plasma yaitu kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas berasal dari makanan (eksogen) dan dari sintesis lemak (endogen). Kolesterol dan trigliserida adalah dua jenis lipid yang relatif mempunyai makna klinis penting sehubungan dengan aterogenesis. Lipid tidak larut dalam plasma, sehingga lipid terikat pada protein sebagai mekanisme transport dalam serum. Ikatan ini menghasilkan empat kelas utama lipoprotein :
1.         Kilomikron
2.         Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL)
3.         Lipoprotein densitas rendah (LDL)
4.         Lipoprotein densitas tinggi (HDL)
Kadar relatif lipid dan protein berbeda-beda pada setiap kelas tersebut. Dari keempat kelas lipoprotein yang ada, LDL yang paling tinggi kadar kolesterolnya, sedangkan kilomikron dan VLDL paling tinggi kadar trigliseridanya. Kadar protein tertinggi terdapat pada HDL.
Istilah hiperlipidemia menyatakan peningkatan kolesterol dan/atau trigliserida serum di atas batas normal. Kasus dengan kadar tinggi yang disebabkan oleh gangguan sistemik disebut sebagai hiperlipidemia sekunder. Penyebab utama hiperlipidemia adalah obesitas, asupan alkohol yang berlebihan, diabetes mellitus, hipotiroidisme, dan sindrom nefrotik. Hiperlipidemia akibat predisposisi genetik terhadap kelainan metabolisme lipid disebut hiperlipidemia primer. Salah satu konsekuensi hiperlipidemia yang paling penting adalah peningkatan kolesterol serum, yang terutama mencerminkan kolesterol LDL, merupakan faktor predisposisi terjadinya ateroma.  (Price,Sylvia Anderson., Wilson,Lorraine McCarty, 2006)
Hiperlipidemia diartikan sebagai kenaikan kadar kolesterol, trigliserida ataupun keduanya dalam plasma lebih dari persentil ke-95 menurut umur dan jenis kelamin. Apabila hiperlipidemia dinyatakan sebagai peningkatan salah satu atau beberapa lipoprotein dalam darah maka kelainan tersebut dikenal sebagai hiperlipoproteinemia. Bila ingin menyatakan jenis lemak mana yang meningkat, kita sebut sesuai dengan jenis lemak yang meningkat (Ahlian, 2005).
Walaupun istilah hiperlipidemia dan hiperlipoproteinemia sebenarnya berbeda secara kimiawi, tetapi dalam klinik kedua istilah ini sering disamakan saja karena hiperlipoproteinemia hampir selalu berarti kelainan, bahkan peninggian kadar HDL kolesterol sangat baik untuk mencegah terjadinya aterosklerosis. Jadi dislipidemia dipergunakan untuk menggambarkan profil lipid, dimana ada komponen yang naik (misalnya : kolesterol,  LDL kolesterol, trigliserida) dan ada pula yang turun (misalnya : HDL kolesterol). (Ahlian, 2005).
Berdasarkan etiologinya, hiperlipidemia dibedakan menjadi 2 yaitu hiperlipidemia primer dan hiperlipidemia sekunder. Hiperlipidemia primer adalah keadaan peningkatan kadar lemak darah yang tidak ada hubungannya dengan penyakit lain (herediter). Hiperlipidemia primer atau Hiperkolesterolemia Familial (FH) ada dua macam yaitu homozygot dan heterozygot. Hiperlipidemia sekunder merupakan gangguan metabolisme lemak yang dijumpai dalam hubungannya dengan penyakit organik atau metabolik tertentu. Sebab-sebab hiperlipidemia sekunder adalah diabetes melitus, hipotiroidism, minum alkohol yang berlebihan, obesitas, penyakit hati, penyakit ginjal, pankreatitis dan penggunaan obat-obat tertentu (beta blocker, diuretik, kontrasepsi oral estrogen dan gestagen). (Ahlian, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar